Thursday, March 15, 2012

Kisah Secret Admirer





Mungkin, menyayangi seseorang yang belum pernah kukenal, adalah kesalahan besar. Dengan alasan apapun, terutama karena alasan bahwa dia mirip dengan pangeran mimpiku saban hari. Aduh. Segila apa otakku ini hingga aku terus memikirkan orang yang sudah jelas tak mengenalku.





Sudahlah, yang jelas aku harus menyerah untuk menjadi pengintai rahasianya sejak hari ini. Pertama, aku merasa sudah kalah start dengan wanita-wanita lain yang lebih dulu mengenalnya. Sudah pasti, aku kalah telak untuk mendapatkan sekedar perhatiannya. Kedua, mungkin bila aku terus memaksakan ingin mengetahui siapa dia, aku akan dianggap wanita agresif dan aku tak mau dia menganggap itu. Ketiga, alasanku untuk menjadi secret admirer-nya kurasa terlalu kekanak-kanakkan. Jadi, aku tak ingin terus menerus bermimpi untuk mendapatkan sesuatu yang, sudah jelas, aku tak akan pernah mendapatkannya.





Beberapa hari yang lalu, aku memberi tahu kawanku tentang salah satu miliknya yang kubanggakan: personal blog-nya. Aku membukanya lewat ponsel salah satu kawanku. Tersenyum sesaat dan kami begitu mendalami semua karakter yang dia bangun dalam setiap tulisannya. Ah.





Sesuai keputusanku dan kawanku, aku mencoba untuk menyapanya dalam modus standart only. Memang aku tak menyapanya lewat dinding profil-nya karena aku tak pernah berharap sapaanku dibalas. Jadi, kukirim saja sapaanku melalui inbox. Dan rupanya Tuhan masih mengasihiku dan menyuruhnya untuk membalas inbox dariku. Em, waw.





Aku telah memikirkan ini beberapa saat. Kurasa, aku tak ingin terus hidup dalam dunia imajinasi yang tak pernah menjadi kenyataan: berharap bertemu dengannya, ingin menyimpan semua artikelnya, menjadi pengunjung tetap blog pribadinya, atau hal lainnya. Ya, aku tak ingin terus hidup dalam imajinasi yang sangat fiksi ini.





Hem, ya. Aku tak akan pernah bisa bertemu dengannya. Dalam hati, aku selalu mengatakan: ‘Apa tujuanku terus memikirkan dan mengkhayalkan pertemuan dengan orang yang tak pernah mengenalku? Bahkan, bila aku tak menjadi penggemarnya pun, tak ada yang berbeda dari hidupnya dan dia akan sangat baik-baik saja tanpa penggemar sepertiku’.





Well, untuk salah satu inspirasiku yang memiliki kemampuan menulis tingkat dewa, aku memutuskan untuk menjadi pengunjung normal di blog pribadimu. Em, bila kamu berpikir bahwa aku ini sedikit aneh, em yah, aku aneh. Aku aneh karena aku pernah berfikir untuk menjadi penggemar rahasia pria baik sepertimu.

No comments:

Post a Comment