Saturday, February 4, 2012

Hal Unik saat Tradisi Minum Teh di Jepang

Part 4-Kuliner Jepang





Assalamu'alaykum.

Kali ini, yang ingin kubahas adalah tradisi yang menjadi salah satu ciri khas negeri Sakura. Yap, apalagi kalau bukan tradisi minum teh (cha no yu). Di sini, aku ingin membahas hal-hal unik ketika minum teh di Jepang.

  1. Tradisi ini adalah tradisi turun temurun dari nenek moyang yang ahli teh di Jepang. Namanya Murata Juko. Menurutnya, tradisi ini merupakan sarana pertukaran pengalaman spiritual antara tuan rumah dan si tamu itu sendiri.

  2. Biasanya, tuan rumah hanya akan mengundang orang yang tahu tata cara minum teh.

  3. Persiapan minum teh ini memakan waktu sekitar 3-6 bulan. Dalam jangka waktu itu, diharapkan tamu yang akan diundang dapat mempersiapkan diri. Baik dalam hal pakaian yang akan digunakan dalam upacara maupun dalam segi belajar tata cara minum teh.

  4. Saat jamuan minum teh tiba, para tamu harus memberi hormat pada lukisan dan bunga yang disiapkan tuan rumah di ruangan tatami. Maksudnya adalah untuk menghormati alam dan menjunjung tinggi nilai seni.

  5. Cara menyatakan bahwa teh yang dibuat enak adalah dengan menyedot minuman di tetesan terakhir dengan kencang.

  6. Teh yang biasa digunakan adalah teh bubuk matcha (teh hijau yang digiling halus). Upacara yang menggunakan matcha disebut matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchadō.

  7. Upacara miunm teh juga bisa diadakan di luar ruangan dan biasa disebut nodate.

  8. Orang yang menyiapkan teh untuk upacara minum teh tidak sembarangan, melainkan orang-orang yang memang belajar seni upacara minum teh.

  9. Pemakaian cangkir adalah salah satu hal yang diperhatikan. Alasannya adalah mereka menganggap cangkir dapat menggambarkan karakteristik dan cara berpikir si tuan rumah.

  10. Cangkir juga harus memperhatikan karakter tamu. Para Tea Master biasanya memberikan cangkir simple pada para pria dan cangkir bergambar bunga pada wanita.

  11. Chahitsu  adalah ruangan khusus untuk minum teh. Ruangan ini tidak terlalu besar, bersih, dan pada satu sisi ruang terdapat ceruk (tokonoma) yang dihias dengan lukisan dinding atau kaligrafi yang disebut kakejiku, lalu dilengkapi dengan rangkaian bunga semusim (chabana) dan harum-haruman. Sementara itu di satu sudut ruangan, segala peralatan untuk minum teh juga tertata rapi, mulai dari perapian untuk merebus air (tungku), guci, bubuk teh dan sendoknya, pengocok, dan mangkuk keramik yang sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.







Hem, yah, sangat berbeda dengan caraku saat minum teh. Muahahahe .Oh, ya, kalau ada keunikan lain di tradisi minum teh ini, list.nya akan terus bertambah. Jadi, buat yang punya info lain tentang tradisi ini, yuuuk mari tambahin dengan nulis di kolom komentar.


to be continued..

No comments:

Post a Comment