Sunday, February 26, 2012

Aku dan Kisah Secangkir Kopi


(Satu Jam Menulis Serentak Milad FLP)







Sebenarnya, hari ini aku tidak berniat untuk melakukan browsing selama 3 jam penuh untuk membaca sebuah blog yang baru pertama kali kutemui. Ini bukan kisah mengenai blog itu. Ini kisah tentang mimpi anehku beberapa hari lalu.




Dalam mimpiku itu, aku bertemu dengan seorang pria yang bisa kubilang ‘subhanallah’. Mungkin aku akan sangat aneh bila aku terus memikirkan sosok pria dalam mimpiku itu. Pria yang belum pernah kutemui selama ini. Tapi, sangat tampak jelas dalam mimpiku.





Satu hal yang paling kuingat adalah, dia pria yang sabar. Sesaat setelah aku terbangun dari tidurku pagi itu, aku sedikit menyesal dan bertanya, ‘apa aku bisa bertemu dengan pria itu di mimpi yang berbeda?’. Ah, bunga mimpi tak mungkin mampir untuk kedua kalinya, bukan.





Aku sedikit penasaran tentang pria itu. Kukorek ingatanku dan jawabannya adalah nihil. Aku memang tak pernah mengenal wajah pria dalam mimpiku itu. Seingatku, pria itu adalah pria Jogja pecinta kopi.





Mungkin, ini sebuah kebetulan belaka. Hari ini, aku sedang membaca sebuah blog. Aku ingat dengan jelas alamat blog itu. Aku sudah membukanya beberapa kali di hari ini. Ah, blog itu benar-benar membuatku teringat dengan pria dalam mimpiku itu. Apalagi, ketika aku tahu bila dia telah menjadi follower blog-ku. Mak serr.






Blog itu adalah milik seorang pria. Ya, pria. Pecinta kopi dan tinggal di Jogja. Benar. Aku tak berbohong padamu tentang ini, Nestie. Aku tersenyum simpul saat membuka facebook pemilik akun blog itu.





Tapi, bukankah bunga mimpi hanya datang sekali?





Ya, Nestie, ‘Kopi itu pahit, namun bila kamu tambahkan kopi itu dengan gula dan sedikit creamer pasti rasanya akan manis. Sama seperti hidup, bukan?’.





Nestie, mungkin, untuk sementara kamu lupakan sakit maag-mu dulu dan rasakan kenikmatan kopi sekali saja. Pasti kamu akan segera mengatakan, ‘Aku baru tahu bahwa secangkir kopi, gula, dan creamer akan menghasilkan paduan yang nikmat’. Trust me, Nestie.





pembicaraanku dengan Nestie, 26 Februari 2012, 08:00









xxx




No comments:

Post a Comment