Sebenarnya, aku sudah berusaha menahan perasaan untuk tidak menumpahkan apa yang sedang kurasakan dalam bentuk tulisan apapun. Tapi, sepertinya tidak bisa dan aku benar-benar gagal untuk menahannya. Aku memang sedikit emosi hari ini. Jadi, maaf bila apa yang tertulis dalam tulisan ini akan sedikit memihak pada kaum hawa.
Ya, satu pertanyaan yang sering terlintas pada pikiranku, “Apa semua pria berpikiran mesum?”
Aku yakin, jawabannya, “Tidak.” Aku tahu itu dan kuharap pria siapapun yang membaca ini meruapakan pria yang mengerti bahwa ‘mesum sebenarnya adalah perbuatan yang sangat tidak berguna!’.
Sebenarnya, apa yang mereka pikirkan –para mesumer mania- yang dengan hebohnya membicarakan bagian tubuh wanita? Apa mereka pikir itu akan membuat para wanita senang? Mungkin, ada yang merasa senang, tapi, HEI!, banyak pula yang merasa bahwa itu adalah perbuatan yang melecehkan.
Apa kalian pikir dengan membicarakan itu, tak ada konsekuensi yang akan kalian terima? Mungkin, sekarang tidak. Ingat, bukan tidak, melainkan belum.
Begini, apa mereka itu tidak memiliki seorang Ibu, ya? Atau mungkin, Ibu mereka bukanlah seorang wanita? Atau bisa jadi, mereka tidak pernah menganggap Ibu mereka seorang wanita? Parahnya lagi, jangan-jangan mereka tak pernah mengakui bahwa mereka terlahir dari seorang wanita?
Aku yakin, mereka, para mesumer itu memang dan pasti terlahir dari seorang wanita. Hem, menurut perkiraanku, rupanya mereka sudah siap bila konsekuensi atas tindakan pelecehan mereka pada akhirnya akan menimpa Ibu mereka. Mungkin saja, ya. Buktinya, mereka tidak kapok-kapoknya berpikiran kotor tentang para wanita --yang sebenarnya salah satu dari criteria wanita itu adalah Ibu mereka sendiri--. Mereka mungkin AKAN SANGAT IKHLAS BILA TUBUH IBU MEREKA DIBICARAKAN DAN MENJADI TOPIK HANGAT PARA TEMAN MEREKA YANG JUGA MESUMER. Apa iya?
Loh loh? Jangan langsung bersungut bila aku beropini seperti ini. Allah S.W.T. itu Maha Adil, bukan? Semua itu pasti ada balasannya. Bagaimana bila perbuatan mesumer yang sangat melecehkan itu pada akhirnya dibalaskan pada Ibu mereka, coba? Apa mungkin mereka tega, kali, ya? Naudzubillah. Atau, akan menimpa istri mereka kelak? Atau pada anak cewek mereka? Dan lebih parahnya lagi, balasan itu menimpa Ibu, istri, dan anak mereka. Argh! Pastinya, penyesalan akan datang pada akhirnya. Atau mungkin tidak akan pernah menyesal? Keterlaluan.
Hei, hei! Please say to me, apa mereka masih tega pada wanita-wanita yang kata Allah memiliki surga di telapak kakinya itu (bila menjadi seorang Ibu)? Walah. Eh, apa mungkin mereka tertidur atau tidak masuk ketika guru Agama menerangkan bahwa: ketika Rasul ditanya “Siapa yang harus saya hormati, Rasul?”. Beliau menjawab, “Ibumu” hingga 3x dan dilanjutkan, “Bapakmu”. Sebegitu besarnya Rasul menghormati Ibu hingga mengatakannya 3x berturut-turut. Apa masih tega bila balasannya menimpa Ibu? Bukankah Islam mengajarkan untuk saling menghargai?
Ditambah lagi, inget pepatah lama, gag: ‘Di balik pria hebat, ada wanita yang hebat pula’. Hei, para mesumer, apa masih tega mencela dan melecehkan wanita? Ya, kalau masih tega, beneran T-E-R-L-A-L-U.
Well, bila tulisan ini sedikit bernada emosi, dari hati paling dalam, aku minta maaf. Bukan menganggap diri menjadi yang paling benar, namun hanya merasa tersinggung saja ketika hal yang tak pantas dibicarakan dengan seenaknya dibahas di depan umum.
Jadi, “Apa semua pria berpikiran mesum?”. Aku katakan, “Tidak”. Tapi, apa kamu salah satu pria yang berpikiran mesum? Ah, pilihan itu tergantung dari tingkat kemanusiaan dan hati nuranimu: Apa tega membiarkan balasan dari perbuatanmu menimpa wanita-wanita yang kamu sayangi :)?
The last, untuk para pria, ini wilayahku dan itu wilayahmu. Hargai wilayah kami dan kami akan menghargai wilayahmu. Bukankah saling menghargai itu indah? ^____^ Oh, ya, kita nantinya juga saling membutuhkan, bukan?
No comments:
Post a Comment