Maaf kalau postingan kali ini juga berisi kegalaun -_-". Sungguh, aku tidak pernah bermaksud menciptakan moment galau ini. Tapi, beneran lagi galau.
Sebenarnya, aku ingin sekali menuangkan ini dalam status account facebook-ku atau menulis berbait-bait catatan di notes. Tapi, aku sadar, itu malah membuat runyam dan banyak teman yang malah menanyakan atau lebih parahnya menjadikanku salah satu pembicaraan hangat. Yah, tahu sendirilah, bagaimana salah satu penyakit hati yang terkadang menjalar dalam tubuh manusia: GIBAH. Semoga kita selalu terlindungi dari 'itu', ya.
Status panjang yang kutulis dalam facebook, akhirnya kuputuskan untuk tidak menyiratkan 'ada apa denganku', namun lebih ke pernyataan umum saja. Ini adalah status yang kutulis tadi siang:
Allah itu Maha Adil dan Maha Tahu.. Biarlah Allah yang tahu kebenarannya dan memberi KEADILAN yang setimpal ^^.. Yaa, ntar juga ketauan, kok, siapa yang memberi kesaksian palsu :)..
Memang tidak menjurus pada suatu hal ataupun seseorang. Saat menuliskannya, sebenarnya aku telah berkali-kali mengganti status itu. Mulai yang dari nada emosi, hingga akhirnya kuputuskan untuk menulis status itu. Batinku: 'kalau aku menulis pakai nada emosi, malah tidak menghasilkan hal positif apapun, bukan?'
Jadi, kuputuskan saja untuk menulis sedikit curhatanku di posting ini. Semoga bagi siapapun yang membaca, dapat menjadi pelajaran bahwa:
Rasanya difitnah itu SANGAT AMAT TIDAK ENAK.
Atau mungkin saja, siapapun yang pernah memfitnah temannya sendiri, tidak pernah mendengar peribahasa ini:
Fitnah itu lebih kejam daripada membunuh.
Hem, biarlah, yang jelas aku tidak terlalu mendengarkan ocehan para fitnah'ers itu. Toh, Allah S.W.T adalah Maha Adil dan Maha Benar yang tak pernah tidur. Jadi, satu hal yang bisa kulakukan adalah: bersabar dan mengoreksi diri. Makasih buat pembelajaran hari ini, semoga Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Amiien...
No comments:
Post a Comment